- Punya satu bahasa yang sama apabila menemukan siswa yang tidak peduli dan cuek dengan kebersihan.
- Tidak malu dan jijik untuk memungut sampah yang berserakan dan tidak pada tempat yang seharusnya, sekalipun itu pucuk pimpinan, kalau memang melihat sampah.....PUNGUT!
- Tidak membiarkan anak membuang sampah di sembarang tempat
- Memberikan pengertian kepada anak didik bahwa kebersihan sekolah bukan hanya tugas staf kebersihan.
- Memberi contoh dan teladan bagi siswa terutama di kelas bagaiman menata ruangan dan membuat ruang kelas menjadi lebih asri, indah dan nyaman.
- Beri informasi yang lengkap bagaimana memperlakukan sampah pribadi dengan benar, bisa dengan ganbar didinding, tulisan, serta pelatihan-pelatihan kecil.
- Dan yang tidak kalah pentingnya, sekolah harus mau menyediakan sarana dan tempat untuk memperlakukan sampah dengan benar, dengan cara menyediakan tempat sampah kering dan basah di setiap rempat berkumpul anak.
Disamping beberapa usaha diatas ada satu lagi yang memang selalu menjadi pemikiran selama ini. Yaitu, tentang sampah pada saat hari sabtu. Di SDIS, setiap Hari Sabtu, anak-anak tidak mendapat makan siang, tetapi mendapat ganti berupa kue dan minum yang dimasukkan ke dalam kotak kue yang terbuat dari kertas/kardus. Memang kalau di lihat tidak ada yang salah dari hal itu. Hanya saja dengan adanya kardus kue serta gelas plastik kemasan air mineral, membuat suasana pada saat pulang sekolah pada akhirnya menjadi satu pemandangan yang "menakjubkan" bagi siapa yang melihat. Di tiap kelas berserakan kardus kue beserta gelas plastik sisa minum, yang tumpah keluar dari tempat sampah mini yang memang tidak muat untuk menampung sampah siswa tadi. Belum lagi yang tampak di lorong-lorong/koridor sekolah, atau bahkan di teras dan halaman parkir, terlihat berserakan benda-benda yang tersebut tadi. Iseng-iseng saya mencoba menghitung jumlah sampah yang dihasilkan setiap Hari Sabtu di SDIS. Dan hasilnya sungguh mengagumkan! Berikut itung-itungannya.
- Setiap Sabtu sekolah menyediakan 850 kotak kue (750 untuk siswa dan 100 untuk karyawan dan guru). Jika dalam setiap kotak pasti ada 1 gelas air mineral+ 1plastik pembungkus kue berarti 850 x 3 (1 kotak kardus + 1 plastik mineral + 1 plastik bungkus kue) =2550
- Jika satu bulan ada 4 sabtu, maka 2550 X 4 = 10.200 sampah
- Jika Bulan efektif sekolah setahun ada 10 bulan maka, 10.200 x 10 = 102.000 sampah.
- Berarti selama setahun SDIS menyumbang 102.000 sampah. Wowwwww!
Berkaca dari hal itu, maka selaras dengan tema lets be the green tadi, seharusnyalah semua komponen sekolah bisa memikirkan itu, yaitu dengan cara mengganti cara penyajian kue setiap hari sabtu. Mungkin bisa dengan cara disajikan di atas nampan setiap kelas dan dimakan bersama di kelas sebelum pulang, dan jika ada yang ingin di bawah pulang baik karyawan atau siswa bisa membawa tempat sendiri dari rumah, sehingga bisa mengurangi beban bumi kota ini akan sampah. Dan Let's be the green bukan hanya sekedar slogan, tema serta retorika saja. Akhirnya JAYALAH SELALU SDIS, BERIKAN YANG TERBAIK BAGI BANGSA DAN TANAH AIR.