Selasa, 18 November 2008

Ikut TES PNS GURU....? Coba aja kalo bisa

Bulan November ini terasa begitu di tunggu-tunggu oleh sekitar 35.639 orang (menurut data terakhir DISNAKER KotaMalang) yang masih jobless. Harapan dan impian untuk merubah nasib dengan menjadi PNS begitu tinggi digantungkan. Mulai dari yang masih fresh lulus dari universitas, maupun yang sudah bekerja tapi masih serabutan atau tidak tetap. Tak terkecuali juga dengan para guru. Kalau yang sudah honorer lama dan sudah pemberkasan untuk dijadikan PNS mungkin sudah merasa tenang tinggal nunggu SK dan pemanggilan. Tapi bagi kalangan GTT (Guru Tidak Tetap) kesempakan kali ini mungkin merupakan kesempatan emas yang pertama atau sudah yang kesekian kalinya. Memang kalau dilihat dari keberadaan guru PNS sekarang jika dilihat tingkat kesejahteraan sangat menggiurkan sekali. Sekarang ini status guru negeri sudah dianggap sebagai profesi yang sangat menjanjikan serta bisa dijadikan sandaran dan jaminan hari tua. Bisa kita lihat dari minimal salary yang ditentukan pemerintah untuk guru yang baru diangkat sekitar 2 juta-an, belum lagi dengan tunjangan sertifikasi yang sangat menggiurkan itu. Bisa kita bayangkan bagaimana makmur dan terjaminnya kehidupan keluarganya. Dan itu sangat merubah pola pikir masyarakat kita sekarang, kalau dulu memandang sebelah mata profesi ini, tapi sekarang pada berlomba-lomba untuk menggapainya. Banyak pengalaman dari teman penulis yang dulunya kuliah di jurusan umum (ekonomi, pertanian, teknik dsb) pada akhirnya karena ingin jadi guru mereka semua pada ikut program akta mengajar.
Kembali ke masalah tes CPNS tahun ini, bisa kita pastikan akan semakin sedikitlah peluang untuk menduduki kursi PNS guru ini. Akan tetapi bagi yang memang berminat ikut mencoba menggapai peluang itu, teruskan saja mimpi tersebut. Bagi para GTT yang memang diberikan kesempatan oleh yayasan tempat mengajarnya, gunakan kesempatan emas ini. Terlebih-lebih ada batasan umur untuk mengikuti tes CPNS.
Penulis tertarik untuk mengemukakan ini karena teringat dengan cerita salah seorang kawan guru swasta di salah satu daerah Jawa Tengah. Kawan tersebut sekarang sedang mengabdi di sebuah sekolah dasar favorit di sana. Dan kebetulan tahun ini sedang dibuka pendaftaran CPNS guru. Dan ternyata banyak dari guru di sekolah itu berkeinginan untuk mengikutinya, tetapi terbentur pada aturan yayasan bahwa siapa saja yang ingin ikut tes CPNS harus melepas dulu baju yayasan (berhenti) dari sekolah tersebut. Kalau dilihat memang sah-sah saja peraturan yayasan sekolah itu, karena memang setiap yayasan berhak untuk melindungi keberadaan dan kelanjutan sekolahnya sendiri. Dan yang terjadi memang karena mungkin para guru disana sudah merasa kesempatan kali ini adalah kesempatan terakhir (batasan umur mepet), beberapa guru disana mencoba mengajukan diri untuk mengikuti tes kali ini. Dan bisa ditebak jawaban yayasan tetap dengan peraturan yang ada. Akhirnya karena tidak bisa ditemukan titik temu maka beberapa guru itu nekat mengundurkan diri bersama-sama. Nah, disinilah move para guru itu merepotkan pengurus yayasan. Kalau dalam jumlah besar yang mengundurkan diri, maka akan mengganggu sistem pembelajaran dan pelayanan kepada siswa. Dan pada akhirnya menurut kabar terakhir yang saya dengar akhirnya yayasannya bersedia mengabulkan keinginan para guru itu untuk mengikuti tes CPNS tahun ini, walaupun dengan syarat A, B, C....Z.
Akhirnya selamat berjuang bagi para kawan-kawan guru GTT dimanapun berada, kejar mimpi itu, dan tetap menjadi guru yang ikhlas jika nanti sudah menggapai itu semua. Dan bagi kawan-kawan yang belum bisa ikut karena berbagai hal termasuk yang saya utarakan di atas, jangan berkecil hati tetap terus mengajar dengan profesional, ikhlas dan berdedikasi, sekaligus terus berdo'a dan berharap, semoga ke depan pemerintah semakin memperhatikan keberadaan para GTT yang nota bene juga ikut mencerdaskan anak bangsa. Amin...

mimpi adalah kunci....... untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah.....sampai engkau meraihnya
(lirik "laskar pelangi" NIDJI_